Penggerebekan teroris kembali terjadi, kali ini tim datasemen khusus (Densus) 88 Polri menggerebek tiga lokasi di Cawang (Jakarta), Cikampek (Karawang), dan Sukoharjo (Jawa Tengah). Kali ini pihak kepolisian mendapat informasi bahwa teroris kali ini berencana untuk menembak mati Presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono pada saat pelaksaan upacara hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2010 nanti. Untungnya para perilaku terorisme ini sudah berhasil dilumpuhkan.
Dalam penangkapan terakhir, pihak kepolisian mendapat informasi bahwa teroris kali ini lebih memilih beraksi secara lebih “tenang” dari pada seperti biasanya yaitu memakai bom. Teroris lebih memilih menggunakan penembak jitu atau sniper. Informasi ini jelas membuat oihak kepolisian harus lebih waspad, karena jelas sudah bahwa rencana itu kemungkinan besar bias dilaksanakan pada saat upacara kemerdekaan di Istana Merdeka mendatang, karena walaupun telah banyak teroris yang tertangkap dan ditembak mati oleh polisi ataupun Densus, tetap saja jumlah teroris yang ada di Indonesia pastilah tidak sedikit dan tidak mudah untuk menelurusi keberadaan mereka.
Kali ini, pihak dari kepolisian maupun Densus 88 tidak ragu-ragu untuk langsung menembak mati para teroris sewaktu penyergapan. Hal tersebut dirasa memang perlu karena jika ragu-ragu terhadap teroris itu menjadi kelemahan pada kepolisian dan Densus 88, karena teroris tidak pernah ragu-ragu dalam aksinya.
Nama : Dimaz Arta Prasetya
Kelas : G
NIM : 153080175
(Tajuk)
Nama : Dimaz Arta Prasetya
Kelas : G
NIM : 153080175
Tidak ada komentar:
Posting Komentar