Membentang disepanjang imajiner yang menghubungkan Kraton Yogyakarta, tugu dan puncak Gunung Merapi, jalan ini terbentuk menjadi suatu lokasi perdagangan. tempat ini menjadi suatu kawasan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat mau pun wisatawan, dan tempat ini menjadi suatu ikon Yogyakarta yang dikenal dengan nama Malioboro.
Menikmati berbelanja, berburu cindra mata khas jogja, wisatawan berjalan kaki sepanjang bahu jalan melihat kiri dan kanan banyak dijumpai pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. sebut saja Pak sovian penjual kerajinan perak dari tahun 1998 hingga sekarng ini, menjual kerajinan khas jogja.
Sovian seorang bapak beranak empat ini yang berjulan setiap hari disepanjang malioboro dengan modal awal yang sangat minim bisa mengelola usahanya dengan baik. Ramainya wisatawan dari dalam negri hingga manca negara yang datang kemalioboro membuat tekatnya untuk berjualan kerajinan perak, menjual aksesoris dan pernak pernik perak membuat wisatawan menyukai dagangannya.
Sovian menjual kerajinan perak dari harga yang paling murah Rp.10.000 hingga RP. 1.000.000 yang paling mahal. Besarnya pendapatan sovian Rp 5.000.000. perbulan saat ini menjadikan penghasilan yang sangat besar.
Biarpun perak saat ini sudah dipandang sebelah mata dibandingkan emas, tetapi sovian tidak pernah berhenti memberikan inovasi yang baru terhadap barang-barang dagangannya yang yang menjadikan perak yang djual sangat berbeda dengan yang lain. Awalnya dia Cuma meebeli perak dari orang lain terus djual lagi, tetapi dengan berjalannya waktu dia berusaha belajar membuat perk dari temannya.
Jadi tak perlu putus asa menjual barang apa pun, dalam khidupan pak sovian terlihat jelas dengan kemauan yang besar dan kreativitas yang dimiliki dirinya, dia mampu mengelola perak yang kecil menjadi penghasilan yang sangat besar.
Nama : Taufan Jati Pamungkas
Nim : 153080193
Kelas : G
( Feature News )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar