Dalam sidang pleno ke-83, yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB telah mencanangkan dan memutuskan tahun 2010 sebagai Tahun Biodiversitas. Biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatuistilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis. Tahun Biodiversitas merupakan sebgai wujud peringatan atas keanekaragaman hayati atau The International Year of Biodiversity yang semakin menuai puncak titik kerusakan. Munculnya alas an pencangan ini timbul manakala muncul ketakutan dan kekhawatiran atas punahnya spesies di dunia, termasuk manusia sendiri.
Kesepakatan bersama menjadikan tahun 2010 sebagai Tahun Biodiversitas (keaneka ragaman hayati) tak lepas dari semakin buruknya kondisi kehidupan alam sekitar. Sebut saja illegal logging, tindakan illegal logging secara besar-besaran dan tak beraturan itu, telah merusak keprawanan hutan. Dan ini sangat rawan menimbulkan berbagai bencana, mulai dari tanaha longsor, banjir serta yang paling mengerikan yakni pemanasan global. Tidak hanya itu, pengeksplotasian alam yang berskala besar telah berimplikasi pada keterancaman semua makhluk di bumi.
Contoh konkretyang sangat tampak sekali akhir-akhir ini adalah terkait masalah pemanasan global. Dalam hal ini dampak yang dihasilkan dari pemanasan global sangatlah bervariasi. Mulai dari perubahan iklim yang ekstrem, dan semuanya itu berawal dari ulah (aktifitas produksi) manusia itu sendiri. Munculnya fenomena semacam ini telah menjadi momok yang senantiasa mengamcam keberlangsungan hidup.
Sadar atau tidak implikasi yang dihasilkan oleh semuanya itu menjadi tanda tanya besar. Pasalnya cuaca ekstrem yang ada merupakan wujud dari produk pemanasan global. Produk global warming berupa becana cuaca buruk telah terjadi hamper di seluruh bagian-bagian Negara belahan dunia.
Mengacu pada Fenomena tersebut, sangat Nampak sekali bahwa kelabilan iklim yang ditunjukan alam (Bumi) menimbulkan keresahan yang amat mendalam. Masalahnya, kondisi itu menyangkut masalah masa depan Bumi dan seluruh kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Jadi salah besar, jika di Tahun Biodiversitas atau tahun keanekaragaman hayati yang dicanangkan oleh PBB ini, kesadaran akan merawat alam masih menjadi hal yang sangat aneh. Sudah lebih dari cukup kita harus melihat bencana demi bencana terus menerus terjadi dan imbasnya selalu merugikan kehidupan semua manusia. Masalah keanekaragaman hayati harus kita tempatkan dalam konteks multidisiplin sehingga dalam melihat isu ini dan mencari solusinya kita perlu mengombinasikan ilmu alam, social, manusia, kebudayaan dan keanekaragamannya.
Nama : Dimaz Arta Prasetya
Kelas: G
NIM : 153080175
(Opini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar