YOGYAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY. Memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrim yang melanda yogyakarta, hal ini terkait dengan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Demikian diungkap kepala seksi data dan informasi (BMKG) Tony A. Wijaya, S.Si. dalam wawancara dengan PAIJO, Senin (12/4), yang mengatakan akhir-akhir ini kondisi cuaca di Indonesia khususnya Jogja cenderung berubah-ubah atau dinamis karena dinamika cuaca yang tidak stabil. Ini dikarenakan faktor-faktor kondisi lingkungan yang berubah dan aktifitas manusia yang mempengaruhi lingkungan, terangnya.
Memasuki masa pancaroba atau masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau dan sebaliknya musim kemarau kehujan seperti saat ini, masyarakat harus mengantisipasi dari sekarang. Menurut Tony, kondisi ini ditandai dengan cenderung panasnya cuaca dipagi hari dan sore harinya terbentuk awan colubus lingus, yang menyebabkan petir dan hujan deras.
BMKG sendiri menyarankan masyarakat yang bekerja di sektor pertanian dan kelautan diminta lebih waspada, karena di sektor pertanian sendiri kemarau tahun ini akan lebih panjang dari kemarau sebelumnya. Sedangkan di sektor kelautan, angin kencang patut diwaspadai oleh nelayan karena ombak bisa mencapai 3-6 meter diwilayah pantai selatan. (Taufan Jati Pamungkas/PAIJO)
Nama : Taufan Jati Pamungkas
NIM : 153080193
Kelas : G
(Hard News)
Selasa, 13 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar