Senin, 08 Maret 2010

Sewa sepeda untuk wisata

2010030792541_pit.jpg

Seorang pemuda duduk di bangku taman kota, sejumlah sepeda terparkir di depannya. Beberapa kotak bakpia terikat pada boncengan sepeda. Sesekali pemuda itu melongok ke arah utara, mengamati apakah rekan mereka selesai berbelanja.

Cokro, wisatawan asal Jakarta ini mendapat giliran untuk menunggui sepeda yang disewanya dari sebuah persewaan sepeda di kawasan Prawirotaman Jogja. Saat Harian Jogja menyapanya, dirinya menuturkan, “Tadinya saya mau pinjam, tapi jaminannya harus paspor atau uang Rp4 juta-Rp6 juta.”

Mendengar syarat itu urung sudah Cokro menyewa sepeda motor. Sepeda motor memang biasa di sewakan kepada wisatawan, namun hanya wisatawan mancanegara saja yang bisa meminjamnya. Cokro tidak tahu alasan mengapa syarat paspor menjadi utama, sebab bagi wistawan lokal, tentu saja mereka tidak akan membawa paspor (bila memiliki) saat melancong di negeri.

Sepeda motor memang sudah akrab sebagai sarana transportasi yang efektif di kota pelajar ini, apalagi jika menilik malam hari sudah tidak ada bus kota. Bagi para wisatawan seperti halnya Cokro dan rekannya ini, sarana transportasi jadi kendala untuk menikmati suasana kota.

Kesusahan menyewa sepeda motor inilah yang menjadikan dirinya memutuskan untuk menyewa sepeda, “Di Jakarta kita kerja naik sepeda juga, kenapa tidak saat berwisata” itu timpalnya. Sejumlah persewaan sepeda di kawasan Pawirotaman, Jogja mematok jasa sewa sepeda sebesar Rp15.000 per 24 jam.

Relatif murah, apalagi bagi wisatawan yang memilih menjadi backpacker. Rasa capek karena harus mengayuh sepeda terbayar, dirinya merasa ini pengalaman baru. “Nantinya kami akan bisa bangga karena di Jogja bisa berwisata dengan sepeda. Sudah tiga hari kami bersepeda menikmati pariwisata di kota Jogja,” tuturnya. Esok mereka akan kembali ke Jakarta.(sur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar