
Masakan gudeg memiliki citarasa yang hampir sama, tetapi Gudeg Roda hadir dengan rasa gurih bacemnya yang menggoda. Gudeg Roda sudah dikenal masyarakat Jogja dengan paket kateringnya. Dimulai dari 1995 usaha keluarga ini lebih mengarah pasar katering dengan sistem pesanan untuk aneka pesta, acara hotel, Rumah Sakit dan lainnya.
Masakan tradisional khas kerabat nDalem Kraton Mataram-Ngayogyakarta Hadiningrat itu kini diakui dengan sengaja go public sebagai upaya melestarikan warisan kebudayaan leluhur. “Untuk meluaskan jangkauan pasar dan meramaikan sentra gudeg di daerah Wijilan, dibukalah warung Gudeg Roda,” tutur Citra, generasi kedua pemilik warung makan ini.
Beralamat di Jalan Kenekan No.2 Kecamatan Kraton, sekitar tiga bulan lalu tepatnya pada malam 1 Suro warung Gudeg Bu Citra ini resmi dibuka pada jam jam sebelas (11) malam lebih tujuh (7) menit. “11.07 memiliki arti kawelasan lan pitulungan,” lanjut Citra. Arti Roda Gudeg dengan bahan dasar nangka muda (gori), tidak diiris kecil-kecil seperti gudeg pada umumnya. Awal mula nama Gudeg Roda pun memiliki arti khusus.
Menurut Untari Sabda Langit, generasi pertama usaha ini, nama Roda diambil dari bentuk gori yang dipotong utuh hingga menyerupai bulatan roda. “Dulu para priyayi sepuh leluhur kami nyirik tidak makan daging, untuk menyiasatinya makanya memasak gori yang dipotong serupa roda kemudian dimasak bacem bumbu empal,” terang Untari. Baceman gori itu, menurut Untari akan lebih nikmat jika digoreng dan didiamkan menjadi keras hingga menyerupai dan berasa seperti empal.
Pada waktu itu, masakan gori bacem tersebut sering digunakan sebagai ganti daging. Nangka muda yang tidak dirajang atau diiris kecil-kecil, melainkan dipotong bundar menyerupai roda tersebut membuat serat nangka muda tidak hancur tetapi tetap utuh. Bila dibuka, kata Citra, bentuknya mirip seperti serat daging sapi. Bumbu rempah Menurut Untari yang juga menjadi juru masak usaha ini, selain pada cara iris gori, Gudeg Roda memiliki keunikan pada bumbu bacemnya.
Ia menjelaskan, gudeg buatannya adalah hasil racikan bumbu rempah warisan leluhur, yang sudah puluhan tahun. Bumbu untuk bacem gori potong pun tidak hanya mengandalkan garam dan gula aren saja tetapi berbagai rempah yang kaya rasa seperti ketumbar, kemiri, daun salam, kencur sumbi dan lainnya. Setelah sehari semalam dimasak pada panci tanpa dibuka, Gudeg Roda akan awet dalam dua hari tanpa bahan pengawet. Cara memasaknya pun sehari semalam dengan menggunakan kayu dan arang untuk mempertahankan suhu panas api. “Menurut pengalaman, kayu dan areng itu akan berpengaruh pada warna dan rasa gudeg,” lanjut Citra.
Keunikan Gudeg Roda Bu Citra yakni menyuguhkan sensasi rasa tradisional Jawa yang tidak begitu manis seperti gudeg umumnya, cocok untuk selera lidah. Kombinasi manis, gurih, dan pedas cukup pas bagi yang berselera menikmati kuliner tradisional. Jika gudeg manjadi oleh-oleh keluarga di rumah, cara memanasinya pun dapat dilakukan dengan digoreng dengan margarin seperti menggoreng daging empal. Rasa pelengkap Gudeg khas Jogja adalah jenis gudeg kering yang disantap dengan tambahan areh.
Areh yang dipakai merupakan kentalan minyak kelapa yang telah dibumbui. Sementara rasa asin dan pedas pada Gudeg Roda bisa didapatkan dari sambal goreng krecek kulit sapi. Untuk yang dibungkus biasanya mendapatkan krecek yang masih agak keras, jadi ketika dirumah dihangatkan krecek akan mengembang. Pelengkap lainnya yakni suwiran ayam kampung yang empuk dan tidak alot. Rasa ayamnya pun manis bumbu bacem.
Untuk telur menggunakan telur bebek angon dengan bulatan lebih kecil dari telur ayam dengan kuning telur lebih besar dan solid. Di warung Gudeg Roda, minuman yang disajikan selain menyediakan aneka soft drink dan minuman standar seperti air teh dan air jeruk, juga menawarkan Wedang Uwuh dan Wedang Secang, minuman tradisional khas ramuan rempahrempah. “Rempah untuk minuman tradisional diambil dari daerah makam raja-raja di Imogiri,” lanjut Citra.
Gudeg Roda melayani pembeli sejak jam 06.00 WIB hingga setidaknya 23.00 WIB. Untuk yang menginginkan Gudeg bisa membeli dengan kendil per paket mulai dari Rp50.000, Rp75.000, Rp100.000 dan paket besek Rp25.000-Rp50.000.(pan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar