Kamis, 11 Maret 2010

Cuaca ekstrim, masyarakat diminta waspada


SLEMAN: Selama musim pancaroba, Maret hingga akhir April mendatang, masyarakat diminta mewaspadai datangnya cuaca ekstrim, seperti panas di atas 34 derajat celcius, angin kencang dan hujan lebat disertai petir. Meski begitu, masyarakat diminta tidak panik, karena hal itu merupakan kejadian periodik, musiman.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (GMKG) Jogja, Tony Wijaya, saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (9/3), menjelaskan bahwa cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini, disebabkan posisi matahari secara periodik, saat ini berada tepat di atas wilayah DIY.

Akibatnya, kata Toni, pada siang hari, panas matahari begitu menyengat, dan sore hingga malam tercipta mendung, angin kencang dengan kekuatan 20 km per jam serta hujan lebat disertai petir, dengan durasi sesaat, baik di wilayah Sleman, Jogja, dan Bantul.

"Selain berpotensi terjadinya angin kencang, karena suhu udara yang rendah, potensi hujan lebat dari sore hingga malam hari akan sering terjadi dengan durasi 1 jam,” ungkap Toni.

Dia juga menjelaskan, salah satu sifat akibat pemanasan lokal tersebut, bisa menciptakan gulungan awan Colombus (Cb) yang menimbulkan terjadinya angin puting beliung.

Sayangnya, Toni tidak bisa menyebut daerah mana saja yang berpotensi menimbulkan terjadinya angin puting beliung. Sebab, katanya, hal itu tergantung dari situasi dan kondisi suatu daerah.

"Kami hanya bisa memprediksi terjadinya potensi angin puting beliung di suatu wilayah. Masing-masing daerah memiliki sifat yang berbeda dan sangat dinamis,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi bencana yang bisa ditimbulkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat memperhatikan kondisi di lingkungan mereka, seperti mematikan perangkat elektronik saat hujan lebat dan petir datang, dan memangkas pohon-pohon yang sudah rimbun.

“Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar